Museum Kraton Kasepuhan Cirebon

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian.
     Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filosofi dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
    Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan.
     Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil, serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.
    Museum berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums disingkat ICOM, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan dan sejak tahun 1977 tiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai hari Hari Museum Internasional.
   Kesultanan Cirebon (menjadi Kraton Kasepuhan setelah perpecahannya pada tahun 1677, dan terbentuknya Kraton Kanoman) adalah sebuah kesultanan Islam di wilayah Jawa Barat yang berdiri pada abad 15 dan 16. Lokasinya yang terletak dalam jalur perdagangan penting antar pulau dalam abad merkantilisme pada saat itu memberikan gambaran tentang kosmopolitanisme penguasa Cirebon yang memadukan berbagai pengaruh peradaban besar seperti Cina, India, Eropa, dan juga penguasa – penguasa Nusantara.

1.2 Tujuan
      Adapun tujuan penyusunan makalah ini, diantaranya :
      - Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Dokumentasi.
      - Sebagai salah satu referensi dalam menyusun karya tulis ilmiah di masa yang akan datang.

1.3 Rumusan Masalah
      - Untuk mengetahui sejarah Museum Kasepuhan Cirebon.
      - Untuk mengetahui koleksi benda – benda sejarah Museum Kasepuhan Cirebon.
      - Untuk mengetahui sistem museum dan permuseuman Keraton Kasepuhan Cirebon.

1.4 Manfaat
      - Mengetahui Sejarah Museum Kasepuhan Cirebon
      - Mengetahui kkoleksi benda-benda sejarah Museum Kasepuhan Cirebon.
      - Kita dapat mengetahui sistem museum dan permuseuman Keraton Kasepuhan Cirebon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunggulan dan Kelemahan Metode Mastery Learning

Kalender Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2023 - 2024

Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Serta Penyerahan Petikan SK Pengangkatan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Tenaga Guru Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan Formasi Tahun 2022